Suatu pagi seorang mentri gemetar lari ketakutan dari
kamarnya, tubuhnya menggigil seperti orang demam. Lalu sang mentri tersebut
menghadap Nabi Sulaiman Alaihi Salam. Nabi Sulaiman melihat keringat dingin
sang mentri dan melihat tubuh si mentri itu bergetar hebat lalu beliau bertanya
“Apa yang terjadi?”.
Mentri itu menjawab
“Aku melihat sosok yang menakutkan, nampaknya ia
itu Izroil, malaikat pencabut nyawa, ia hendak mencabut nyawaku, tapi aku melihat
Izroil itu kebingungan.”
Nabi sulaiman merasa aneh mendengar kisah sang mentri.
Nabi Sulaiman punya hutang janji kepada mentri tersebut
untuk mengabulkan satu permintaanya, itulah kesempatan mentri itu untuk menagih
janji nabi Sulaiman AS . Ia meminta Nabi Sulaiman AS untuk memerintahkan angin
membawa dirinya pergi ke Hindustan, agar bisa sembunyi dari malaikat Izroil.
Sang mentri takut izroil datang kembali untuk mencarinya jika ia tetap diam di
Istana Nabi Sulaiman AS.
Nabi Suliaman memberi nasihat
”Sudahlah, kematian itu sudah pasti terjadi, jadi lebih
baik kamu di sini dan berbuat baiklah selama sisa hidupmu yang ada”
Tapi mentri itu tetap bersikeras ingin diterbangkan ke
Hindustan. Maka nabi sulaiman memerintahkan angin untuk menerbangkan mentri itu
ke Hindustan.
Setelah itu karena nabi Sulaiman penasaran, beliau
memanggil malaikat Izroil dan bertanya .
“Wahai Izroil, mengapa kamu di hadapan mentri itu tampak
kebingungan??”
Malaikat Izroil menjawab.
“Aku kebingungan karena Allah memerintahkanku untuk
mencabut nyawa mentri itu di Hindustan, tapi di tengah perjalanan menuju ke
sana aku melihatnya ada di istana ini, aku jadi kebingungan. Aku tak jadi
mencabut nyawanya, mungkin aku telah keliru”
Nabi sulaiman menjawab
“Kamu tidak keliru wahai Izroil. Dia ada di Hindustan
sekarang, angin telah membawanya kesana, Tunaikanlah perintah Allah padamu,
cabutlah nyawa mentri itu sekarang!”.
###
Salah satu hal fundamental dalam beragama adalah
mempercayai hal yang ghaib. Islam pun demikian, kita harus percaya bahwa mata,
telinga, dan seluruh indra kita memiliki keterbatasan sehingga kita perlu
percaya ada banyak hal/benda di luar sana yang tak bisa kita indra. Ada
makhluk-makhluk ciptaan Allah yang tak kasat mata, tak tersentuh dan tak
terindra telinga.
Allah memberi tahu kita dalam Al-Qur’an bahwa dengan
kuasa-Nya, Allah telah menciptakan makhluk yang bernama malaikat. Makhluk
tercipta berasal dari cahaya (HR. Muslim). Malaikat tak bisa kita lihat, bukan
lelaki atau perempuan (QS. An-Najm : 27), tak memiliki hasrat dan hawa nafsu,
yang pekerjaannya adalah taat kepada perintah Allah SWT (QS. An-Nahl : 50),
tidak pernah durhaka kepada Allah SWT (QS. At-Tahrim : 6), dan tidak pernah
sombong dan selalu bertasbih kepada Allah SWT (QS. Al-Anbiya' : 19~20).
Malaikat begitu banyak jumlahnya dan hanya Allah yang
mengetahui jumlah yang tepat, dalam Al-Qur’an dan Hadits ada sepuluh malaikat
yang perlu kita ketahui, yaitu :
1. Jibril, bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul ( Q.S. An Nahl ayat 102 )
2. Mikail, bertugas membagi rezeki kepada seluruh makhluq
( Q.S. Al Baqarah ayat 98 )
3. Israfil, bertugas meniup sangkakala (terompet) atas
perintah Allah ( Q.S. Yasin ayat 51 )
4. Izrail, bertugas mencabut nyawa makhluq Allah ( Q.S.
As Sajdah ayat 11 )
5. Munkar, bertugas menanyakan dan memeriksa amal manusia
di alam kubur
6. Nakir, bertugas menanyakan dan memeriksa amal manusia
di alam kubur
7. Raqib, bertugas mencatat semua amal perbuatan manusia
yang baik
8. Atid, bertugas mencatat semua amal perbuatan manusia
yang buruk ( Q.S. Qaf ayat 17 – 18 )
9. Malik, bertugas menjaga neraka ( Q.S. At Tahrim ayat 6
)
10. Ridwan, bertugas menjaga surga ( Q.S. Az Zumar ayat
73 )
Ada beberapa hikmah yang bisa kita dapat dari beriman
pada malaikat. Salah satunya telah penulis gambarkan dengan sebuah kisah Sang
mentri dan Nabi Sulaiman. Izroil akan datang kepada kita untuk mencabut nyawa.
kapan dan di mana, kita tidak mengetahuinya. Kita perlu mewaspadai kemungkinan
untuk mati dengan terus berbuat baik setiap detik yang kita miliki.
Beriman kepada malaikat berarti memposisikan diri kita
untuk selalu mengingat kematian. Nabi Muhammad pernah bersabda, orang yang
paling cerdas di antara kita adalah orang yang selalu mengingat kematian.
Sebab, orang yang ingat mati selalu memiliki kerangka berpikir yang efektif dan
efisien, ia akan mendahulukan hal-hal yang penting dalam hidupnya, first thing
first.
Steve jobs pernah mengatakan hal yang sama
“Mengingat kalau aku akan segera meninggal adalah alat
yang paling penting untuk membantuku dalam mengambil keputusan besar dalam
hidupku.
Karena hampir semuanya − segala harapan orang lain,
segala kebanggaan, segala ketakutan merasa malu atau gagal − hal-hal ini bisa
menjauh dari kematian, meninggalkan hal-hal yang sungguh penting.
Mengingat kalau kita semua akan meninggal adalah cara
terbaik untuk menghindari jebakan bahwa kita bisa kehilangan. Kau sudah
telanjang. Tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hatimu
Waktu kalian terbatas, jadi jangan menyia-nyiakannya
dengan menjalani hidup orang lain.”
Lalu hikmah lainnya dari beriman pada malaikat adalah
semangat untuk terus melakukan perbuatan baik, karena malaikat selalu taat dan
patuh pada Allah. Manusia sebagai makhluk yang mulia tentu perlu meneladani
bagaimana malaikat beribadah dan taat pada Allah. Perbuatan baik hanyalah baik
apabila dilakukan secara terus menerus. Perbuatan baik yang terputus-putus akan
memiliki pengaruh yang kecil kepada kehidupan, atau bahkan tidak ada
pengaruhnya sama sekali. Malaikat mengingatkan kita untuk istiqomah di jalan
Allah
Tidak hanya itu, iman kepada malaikat memberikan kita optimisme dan energi untuk melakukan hal-hal besar dan sulit. Karena Allah akan menolong dan mengirim bantuan kepada orang yang teguh pendiriannya.
Tidak hanya itu, iman kepada malaikat memberikan kita optimisme dan energi untuk melakukan hal-hal besar dan sulit. Karena Allah akan menolong dan mengirim bantuan kepada orang yang teguh pendiriannya.
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan
kami ialah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka. Maka, malaikat
akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan
janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga
yang telah dijanjikan Allah kepadamu."(QS. Al-Fushilat : 30
)
Suatu yang sulit bagi seorang untuk tetap berlaku
baik dan meninggalkan keburukan di saat sepi. Dengan Iman kepada malaikat, kita
senantiasa merasa di awasi. Malaikat pencatat amal baik dan buruk selalu ada di
samping kita, siap mencatat semua yang kita lakukan dan ucapkan. Maka seorang
mu’min akan senantiasa berbuat baik dan meninggalkan keburukan bahkan saat sepi
dan tidak ada siapa-siapa.
Mengimani malaikat adalah suatu tantangan terhadap
keimanan kita. kita harus mempercayai sesuatu yang tidak bisa kita lihat, bila
memakai akal pikiran, sungguhlah sulit diterima. Tapi jikalah kita percaya
bahwa apa yang dikatakan Nabi Muhammad SAW adalah benar, maka itulah adanya.
Malaikat adalah ciptaan Allah yang diciptakan dari cahaya. yang bisa kita ambil
hikmah keberadaannya dan kita jadikan teladan dalam taat kepada Allah
No comments:
Post a Comment