Ustadz Faiz masuk ke dalam sebuah kelas di pagi hari,
murid-murid kemudian berdiri menyambut sang ustadz
'Silakan duduk' Usztad Faiz
mempersilakan
.Ustadz Faiz melihat ke
sekitar, mengucapkan hamdalah, bershalawat pada Nabi Muhammad SAW dan berkata
'Saudara-saudaraku. Al-Qur’an
adalah rahmat yang Allah berikan kepada kita. Pedoman kita, yang apabila kita berpegang
teguh padanya tak akan sesat kita selamanya.
Saya akan menceritakan salah satu pengalaman saya yang tidak terlupakan, ketika saya berada di Jerman, dan saya bersama 4 pendeta kristen saat itu.
Saya akan menceritakan salah satu pengalaman saya yang tidak terlupakan, ketika saya berada di Jerman, dan saya bersama 4 pendeta kristen saat itu.
Saya berada di
antara mereka yang sedang berdebat tentang injil-injil mereka. Salah satu dari
mereka membaca injil Barnabas, satunya lagi Matius, dan yang lain Johana juga
Lukas. Mereka saling berdebat dan menyalahkan kitab mereka yang lain.
Saat itu debatnya
panas sekali. Saya yang berada di antara mereka, hanya mendengarkan apa yang
mereka katakan tentang injil-injil mereka. Saya sendiri tahu injil seluruhnya
ada 80 versi. Saya hanya mendengar, saya terdiam.
Tiba-tiba ada salah
seorg yang bertanya pada saya. 'Mengapa kamu diam saja? Sepertinya kamu
muslim?' saya tidak menjawab, hanya tersenyum saja.
Lalu seorg dari mereka bertanya lagi. 'Ada berapa kitab suci yang kalian punya?'
'Menurut perkiraan
kamu ada berapa?' saya balik bertanya.
'Ya 5 sampai 10,
saya kira'
Saya tersenyum
mendengar jawabnya..
‘Jadi ada berapa?’
Dia bertanya tegas.
'Dalam agama kami,
Islam, hanya memiliki 1 kitab suci. Al-Qur’anul Kariem'
Ada seorang yang
terkaget 'Wah? Bagaimana bisa?'
'Coba saya
bertanya, siapa yang menurunkan injil?'
'Yang menurunkan
injil itu Tuhan Jesus. Dialah yang memberi petunjuk pada kita'
'klo memang Tuhan
yang menurunkan injil. Lalu mengapa injil jadi begitu banyak?
Apakah setiap
injil-inji itu isinya berbeda?
Salah seorang
menjawab. 'Ya, berbeda'
'Apakah rasional,
Tuhan berkata A. Dan pada saat yang lain dia berkata B. Mengapa Dia plin plan?
Dan itu mustahil.’
'hmm.. Ya.. Kamu
sendiri, coba beritahukan kami, mengapa bisa Al-Qur’an itu hanya satu. Kami
perlu penjelasan'
Pada saat itu saya
menceritakan tentang Al-Al-Qur’an pada mereka kurang lebih 4 jam lamanya.
Mengapa Al-Qur’an terjaga keautentikannya sampai sekarang. Apa yang saya
ceritakan pada mereka akan saya ceritakan pada kalian semua.
Al-Qur’an itu turun
pada Nabi Muhammad SAW dari Allah SWT melalui perantaraan Jibril.
Suatu saat ada
seorang isri yang didzihar suaminya. Suaminya berkata padanya 'Punggungmu
layaknya punggung ibuku'. Maksud dari kalimat ini bahwa suaminya bersumpah
tidak akan menggauli istrinya lagi. Tapi beberapa saat kemudian, tidak lama. Si
suami itu seolah-olah tidak mengatakan apa apa dan datang pada istrinya. Tapi
istrinya menolaknya. Dan ia akhirnya ingin mengadu pada Nabi Muhammad SAW. Lalu
pergi kerumah Nabi Muhammad SAW.
Ketika tiba dirumah
Nabi Muhammad SAW, di sana ada Aisyah. Si istri itu bertanya, bolehkah saya
berbicara dengan Nabi Muhammad SAW. Dan Nabi Muhammad SAW datang dan
mempersilakannya berbicara. Aisyah keluar dari kamar itu. Mencoba untuk
mendengar pembicaraan itu dari luar, tapi perempuan itu berbicara pelan sekali,
Nabi Muhammad SAW pun begitu.
Perempuan itu
mengadukan apa yang terjadi padanya dan suaminya.. Tiba-tiba Rasulullah keluar
keringat dari dahinya. Aisyah melihatnya dari luar. Dan ia tahu bahwa itu
berarti akan turun wahyu dari Allah.
Turunlah surat
Al-Mujadalah atas sebab perempuan itu
'Qad sami'a qaulal
latii tujaadiluka dan seterusnya'
saya menceritakan
itu pada mereka para pendeta, dan mereka tercengang. Begitu kronologis turunnya
Al-Qur’an. Al-Qur’an turun dengan saksi sejarah yang melihat proses
terwahyukannya Al-Qur’an pada Muhammad SAW. Dan saya melanjutkan cerita.
Suatu saat ketika
hendak berperang. Ali ibn abi thalib mencari-cari baju besi untuk perangnya,
dan beliau tidak menemukannya. Datang seseorang kepada Ali memberitahukan bahwa
dia tahu klo baju perang miliknya itu dicuri oleh seorang yahudi.
Akhirnya didatangi
yahudi yang dituduh mencuri itu, dan ternyata di halaman rumahnya ada baju
perang milik Ali. Kasus ini disampaikan pada rasulullah. Sebagimana perjanjian
yang ditulis saat itu, siapa yang mencuri maka ia harus dipotong tangan
kanannya, dan diperaturan agama Yahudi juga memang begitu, hukumnya sama.
Rasul bertanya pada
orang Yahudi itu, apakah dia benar-benar mencuri?. Tapi orang Yahudi itu
mengaku tidak mencurinya sambil merasa ketakutan. Dan orang muslim yang memberi
tahu Ali berkata bahwa si Yahudi itu memang benar pencurinya.
Tiba tiba
Rasulullah gemetar, dan didahinya mengucur keringat. Ummar ibn Khatab yang ada
saat itu tahu, pasti akan turun wahyu.
Turunlah wahyu
Allah. Allah memberitahukan bahwa bukan Yahudi itu yang mencuri, tapi orang
muslim munafiq yang menuduh yahudi itu yang mencurinya.
Para pendeta pun
makin melongo mendengar kisah itu. Al-Qur’an turun memberitakan kebenaran dan
berlaku adil pada setiap golongan.
Al-Qur’an itu
ketika turun. Nabi Muhammad SAW selalu berusaha keras untuk terus menjaganya,
takut lupa.. Maka Rasul terus membacanya.
Al-Alaq, Al-Mudatsir,
Al-Mujammil. Ayat-ayat Al-Qur’an turun kepada Rasulullah semakin banyak
jumlahnya. Dan akhirnya Allah berfirman kepada Rasulullah untuk tidak terlalu
meletihkan lidahnya dengan terus membaca, dan Allah menjamin akan menjaga
hafalan di dadanya, tak akan pernah lupa.
Setiap ramadhan,
Nabi Muhammad SAW menyetorkan hafalannya pada Jibril. Dan menjelang tahun-tahun
terakhir masa hidupnya Nabi Muhammad, belia menyetor hafalan itu ditambah 2
kali lipat.
Para sahabat
sendiri banyak yang menghafal Al-Qur’an. Dan banyak dari mereka yang menulis
Al-Qur’an. Dan dari para penulis Al-Qur’an itu. Zaid ibn Tsabit, Muawwiyah ibn
Abi Shafyan.
Apabila Al-Qur’an
turun pada Nabi Muhammad, Nabi Muhammad memanggil para penulis itu untuk
menulisnya. Dan banyak juga para sahabat yang menulis bagi dirinya menyetorkan
pada Rasul untuk mencek benar atau tidaknya tulisan yang dibuat.
Rasulullah wafat.
Al-Qur’an telah turun semuanya. Dan saat itu Al-Qur’an ada di dada orang-orang
muslim dan hafalan mereka.
Pada suatu perang melawan
kaum murtad. Banyak korban perang berjatuhan dari pihak muslim, dan di antara
mereka ada 70 para penghafal Al-Qur’an. Ummar yang mengetahui hal itu jadi
khawatir Al-Qur’an suatu saat akan hilang beriring hilangnya para penghafal.
Akhirnya ummar menghadap
khalifah saat itu, abu bakr. Dan menyampaikan idenya untuk menuliskan
Al-Qur’an. Tapi abu bakr berkata 'bagaimana mungkin kita melakukan apa yang tdk
dilakukan oleh rasul?'. Ummar terus memberikan argumennya sampai hati abu bakr
yakin klo hal ini mesti dilakukan.
Khalifah memanggih
Zaid ibn Tsabit untuk mengumpulkan Al-Qur’an. Zaid juga berkata 'Bagaimana
mungkin saya melakukan apa yang tidak dilakukan Rasulullah?'. Abu bakar
membujuknya dan akhirnya Zaid akan mengumpulkannya.
Sebenarnya. Abu
Bakar hafal Al-Qur’an, Ummar hafal dan Zaid pun hafal Al-Qur’an seluruhnya.
Tapi Al-Qur’an itu tidak ditulis berdasarkan hafalan seseorang. Zaid hanya akan
menulis ayat yang ada bukti tulisannya dan tulisan itu pernah diperlihatkan
pada nabi Muhammad SAW dan beliau membenarkannya.
Berbondong-bondong
para sahabat yang pernah menulis datang pada Zaid dan menyetorkan tulisan itu.
Tulisan-tulisan itu ada yang ditulis d iatas batu, tulang-tulang hewan, pelepah
kurma dan kulit binatang. Zaid mengumpulkan dan menyusunnya. Sampai hampir
selesai pengumpulan Al-Qur’an itu dan tersisa satu ayat akhir-akhir surat
Attaubah. Zaid tahu itu, dan dia hafal ayat itu. Tapi dia berkata 'Tidak akan
saya tulis sampai ada seseorang yang memiliki tulisan ayat ini dan Rasulullah
menyaksikannya'
Saat itu ada
seseorag yang baru pulang dari berdagang di Syam. Dia diberitahu tentang hal
itu. Ternyata dia memiliki ayat yang kurang tersebut lalu membawanya ke Zaid.
Komplit sudah pengumpulan Al-Qur’an. Dan setelah komplit, masih belum selesai.
Kumpulan Al-Qur’an itu dicek lagi dengan hafalan-hafalan para sahabat. Setelah
diyakini kebenarannya. hasil yang terkumpul disimpan di Siti Aisyah, anak Abu
Bakar. Ketika Abu Bakar wafat dan khalifah ditangan Ummar, Al-Qur’an hasil
pengumpulan itu pindah ke Hafsah. Putri Ummar dan Istri Rasulullah.
Di masa Utsman.
Islam telah menyebar di 2/3 dunia. Banyak orang yang salah dalam membaca
Al-Qur’an. Huruf dan harakatnya. Karena pada jaman itu, tulisan arab belum
memakai titik dan harakah. Maka Utsman memanggil kembali Zaid.. Dan Zaid
menulisnya 10 exemplar dan dikirim ke berbagai penjuru wilayah kekuasaan muslim
saat itu.
Sampai sekarang
hanya tersisa satu mushaf Utsmani itu, berada di Istambul (dan diduga masih ada
satu lagi di Vatican). di Damaskus pun ada. Sampai tahun 810 H. Bahkan Ibn
Taimiyyah, Ibnu Qayyiem Azzauji, Ibn Katsir belajar dan mencocokan Al-Qur’an
yang mereka hafal pada mushaf Utsmani itu. Tapi sayang, mushaf itu sekarang
tidak ada karena dulu mushaf itu terbakar saat masjid Ummawi terbakar di musim
panas.
Saat ini Al-Qur’an
telah dicetak luas dan banyak tersebar keseluruh dunia. Coba kamu ke China,
pasti kamu akan mendapat Al-Qur’an yang sama, surat yang sama, ayat-ayat yang
sama dengan Al-Qur’an yang ada di Damaskus. Di Afrika sama dengan di China,
Damaskus. Indonesia Di semua tempat Al-Qur’an hanya satu. Apa yang sampai pada
Rasulullah SAW dan beliau baca itu sama persis dengan yang kita baca sekarang.
Ada cerita seorang
ulama dari Afrika yang hafal Al-Qur’an tapi dia buta. Saat itu banyak sekali
beredar Al-Qur’an palsu yang diubah-ubah ayatnya, dibuang satu dua kata
Al-Qur’an yang penting. Dan semua belum ada yang tahu.
Suatu saat ada
seorang mahasiswa yang menyetorkan hafalannya ke ulama yang buta itu. Mahasiswa
itu membaca Sampai pada ayat. ' 'athi'ullaha wa 'athi'uur rasulaa wa ulil
amri.' mahasiswa itu berhenti.
kata ulama itu
'minkum!'
Lalu mahasiswa itu
mengulang bacaannya ' wa ulil amri' lalu berhenti. Ulama buta itu berkata
'minkum!'
Mahasiswa itu
berkata, 'tapi disini tidak tertulis minkum?' akhirnya ulama buta itu meminta
mushaf yang dibaca si mahasiswa. Dan ulama itu memberikan mushaf itu pada
kawannya untuk menceknya. Ternyata banyak ditemukan kesalahan di Al-Qur’an
cetakan itu. Terbongkarlah semua usaha orang yang mau merubah Al-Qur’an dan
jutaan exemplar Al-Qur’an yang beredar di Afrika dibakar karena diketahui
palsu!
Allah berfirman.
'Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan Kami pasti menjaganya'
Banyak sekali yang
saya ceritakan pada para pendeta itu, dan meraka banyak bertanya tentang
Al-Qur’an.. Dan pada pertemuan berikutnya kita berkumpul lagi. Ada seseorang
pendeta yang berkata 'Sekarang saya tidak hanya bertengkar dengan istriku lagi
masalah Injil dia yang barnabas dan saya yang Matius. Sekarang saya jadi tidak
bisa tidur bersama istriku lagi. Karena aku sekarang telah menjadi muslim'
4 pendeta itu
akhirnya menyatakan dirinya menjadi muslim berkat hidayah dari Allah. Gereja
yang dia pimpin dirubahnya menjadi masjid. Dan mereka sekarang menjadi para dai
di jalan Allah.
Saudaraku.
Al-Qur’an adalah sebesar-besarnya nikmat dari Allah bagi kita. Maka bacalah dan
jadikan dia petunjuk dalam hidup ini. Sayang sekali bila kamu tidak berpegang
teguh padanya padahal Allah telah memberikannya padamu.'
Al-Qur’an itu
memang bener asli dan autentik! Sudah jelas kebenarannya. Hanya ada satu di
dunia ini! Tidak terubah sedikit pun. Al-Qur’an adalah mata air segala ilmu.
Al-Qur’an berisi kebenaran yang pasti, laa raiba fiih. Di saat dunia ini semakin tidak jelas mana yang baik dan buruk. Kembali ke Al-Qur’an adalah solusi.
Al-Qur’an berisi kebenaran yang pasti, laa raiba fiih. Di saat dunia ini semakin tidak jelas mana yang baik dan buruk. Kembali ke Al-Qur’an adalah solusi.
Sahabat semua. Saya
Ingat apa yang dikatakan nabi pada kita.
Taroktu fiikum
amraini lan tadhilluu abadan ma in tamassaktum bihimaa kitaaballahi wa sunnata
rasuulihi'
'Aku tinggakan
bagimu dua hal yang apabila kamu berpegang teguh padanya kamu tidak akan pernah
tersesat selamanya. Al-Qur’an, dan sunnah rasul!'
No comments:
Post a Comment