Kisah ini telah menguras hati saya
banyak-banyak. Telah membuat malu dan terharu. Sedih dan merintih. Untuk kalian
teman2ku yg baik hati, akan saya ceritakan kisah yg telah membuat saya sangat
merana ini.
Disebuah desa. Ada seorang nenek yang amat tua. Keriput, bungkuk, rambutnya pun sudah putih. Beliau sebatang kara, tidak memiliki siapa yang dekat dengannya.
Nenek itu setiap pagi datang ke masjid, untuk membersihkan halaman masjid itu. Beliau memunguti setiap daun yang berserakan dihalaman masjid itu. Begitu yg dia lakukan sampai sore hari. Bila ada daun yang jatuh, beliau memungutnya. Dan membuangnya ke tempat sampah. Setiap hari diulangnya seperti itu.
Karena merasa kasian pada nenek tua itu. Suatu hari. Imam masjid menyuruh pada seorang untuk membersihkan halaman masjid pagi2 sekali sebelum nenek itu datang.. Halaman masjid pun jadi bersih..
Nenek pun datang ke masjid. Melihat halaman masjid yg sudah bersih tadi. Nenek itu menangis keras. Duduk ditanah dan meraung.
'siapa yg sudah membereskan ini semua!?' ucapnya sambil menangis.
Ramai sekali banyak warga yg datang karena tangis nenek itu..
Imam masjid pun menghampiri nenek itu,, keheranan sambil merasa kasihan. Diajaknya nenek kedalam masjid lalu ditanya.
'nenek kenapa menangis, ada apa nek?'
'siapa yg membereskan daun2 berserakan dihalaman masjid ini?'
'saya suruh seseorang untuk membereskannya nek. Kami kasian pada nenek. Nenek sudah tua. Kami tidak ingin membuat nenek lelah. Terimakasih selama ini nenek sudah membereskan halaman masjid. Kamu hanya kasian pada nenek'
'klo km kasian sama nenek. Seharusnya biarkan nenek yang bereskan daun daun itu. Ijinkan nenek bereskan halaman masjid ini!'
nenek itu bersikeras ingin membersihkan halaman masjid. Imam masjid bersikeras juga ingin nenek istirahat, tidak usah membereskan halaman masjid. Nenek itu akhirnya terus menangis. Menangis dan menangis.. Sampai imam masjid itu merasa iba dan kasihan pada nenek.
'iya ne... Saya izinkan nenek membersihkan halaman masjid ini. Tp bolehkah saya tahu alasan kenapa nenek sangat ingin memungut daun2 itu? Membereskan halaman masjid yg luas itu?'
nenek itu menolak membicarakan alasannya ingin membereskan masjid..
'klo nenek tidak memberi tahu, tidak akan saya izinkan'
nenek itu berkata
'iya, akan saya beritahu bapak. Alasan saya ingin membereskan halaman masjid ini, tp syaratnya. Tolong jangan bilang pada siapapun tentang alasan nenek. Sampai nenek meninggal nanti'
'iya nek..'
alasan itu diceritakan nenek pada imam masjid. Dan tiada yang tahu selain imam masjid itu.
Esok harinya. Nenek datang pagi2. Dan membereskan daun2 yg berserakan itu sampai sore. Rutin dilakukan setiap hari.
Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan. Nenek itu pun meninggal dunia, sehari sebelumnya pun masih datang pagi2 ke masjid dan memunguti daun2 yg berguguran di halaman masjid.
Orang orang yang penasaran akan alasan nenek kenapa sangat rajin memunguti daun2 di halaman masjid pun datang ke imam masjid untuk cari tahu alasannya.
'ya, imam, innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Nenek itu sudah meninggal dunia. Mungkinkah kita tahu apa alasan nenek itu memunguti daun dihalaman masjid setiap hari?'
imam masjid, matanya berkaca-kaca. Ingat akan nenek itu.. Dan imam masjid berkata
'nenek itu bilang padaku saat itu.
'Tolong biarkan nenek memunguti daun yg berguguran. Nenek ini orang yang bodoh, tidak pandai agama, tidak banyak ilmu. Nenek tidak bisa apa apa. Apa yg bisa nenek lakukan untuk mengharap surganya Allah? Apa yg bisa nenek andalkan untuk bisa selamat dari siksa neraka? Nenek sedih dan sangat khawatir dengan keadaan nenek nanti. Apa yg bisa nenek banggakan? Nenek tidak punya apa apa
Jadi nenek memungut daun itu satu persatu. Setiap daun yg nenek pungut, nenek ucapkan shalawat pada rasulullah shalallahu alaihi wasalam, nenek ucapkan salam hormat nenek pada rasul àllah. Dengan amalan kecil ini nenek berharap. Nenek bisa melakukan sesuatu. Nenek ingin rasulullah sendiri yang datang menjemput nenek kelak, mengulurkan tangan pada nenek, lalu nenek Dituntunnya dan diantar masuk surgaNya'
apa yg km udah lakukan nan untuk rasulmu? Untuk nasibmu nanti?
Disebuah desa. Ada seorang nenek yang amat tua. Keriput, bungkuk, rambutnya pun sudah putih. Beliau sebatang kara, tidak memiliki siapa yang dekat dengannya.
Nenek itu setiap pagi datang ke masjid, untuk membersihkan halaman masjid itu. Beliau memunguti setiap daun yang berserakan dihalaman masjid itu. Begitu yg dia lakukan sampai sore hari. Bila ada daun yang jatuh, beliau memungutnya. Dan membuangnya ke tempat sampah. Setiap hari diulangnya seperti itu.
Karena merasa kasian pada nenek tua itu. Suatu hari. Imam masjid menyuruh pada seorang untuk membersihkan halaman masjid pagi2 sekali sebelum nenek itu datang.. Halaman masjid pun jadi bersih..
Nenek pun datang ke masjid. Melihat halaman masjid yg sudah bersih tadi. Nenek itu menangis keras. Duduk ditanah dan meraung.
'siapa yg sudah membereskan ini semua!?' ucapnya sambil menangis.
Ramai sekali banyak warga yg datang karena tangis nenek itu..
Imam masjid pun menghampiri nenek itu,, keheranan sambil merasa kasihan. Diajaknya nenek kedalam masjid lalu ditanya.
'nenek kenapa menangis, ada apa nek?'
'siapa yg membereskan daun2 berserakan dihalaman masjid ini?'
'saya suruh seseorang untuk membereskannya nek. Kami kasian pada nenek. Nenek sudah tua. Kami tidak ingin membuat nenek lelah. Terimakasih selama ini nenek sudah membereskan halaman masjid. Kamu hanya kasian pada nenek'
'klo km kasian sama nenek. Seharusnya biarkan nenek yang bereskan daun daun itu. Ijinkan nenek bereskan halaman masjid ini!'
nenek itu bersikeras ingin membersihkan halaman masjid. Imam masjid bersikeras juga ingin nenek istirahat, tidak usah membereskan halaman masjid. Nenek itu akhirnya terus menangis. Menangis dan menangis.. Sampai imam masjid itu merasa iba dan kasihan pada nenek.
'iya ne... Saya izinkan nenek membersihkan halaman masjid ini. Tp bolehkah saya tahu alasan kenapa nenek sangat ingin memungut daun2 itu? Membereskan halaman masjid yg luas itu?'
nenek itu menolak membicarakan alasannya ingin membereskan masjid..
'klo nenek tidak memberi tahu, tidak akan saya izinkan'
nenek itu berkata
'iya, akan saya beritahu bapak. Alasan saya ingin membereskan halaman masjid ini, tp syaratnya. Tolong jangan bilang pada siapapun tentang alasan nenek. Sampai nenek meninggal nanti'
'iya nek..'
alasan itu diceritakan nenek pada imam masjid. Dan tiada yang tahu selain imam masjid itu.
Esok harinya. Nenek datang pagi2. Dan membereskan daun2 yg berserakan itu sampai sore. Rutin dilakukan setiap hari.
Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan. Nenek itu pun meninggal dunia, sehari sebelumnya pun masih datang pagi2 ke masjid dan memunguti daun2 yg berguguran di halaman masjid.
Orang orang yang penasaran akan alasan nenek kenapa sangat rajin memunguti daun2 di halaman masjid pun datang ke imam masjid untuk cari tahu alasannya.
'ya, imam, innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Nenek itu sudah meninggal dunia. Mungkinkah kita tahu apa alasan nenek itu memunguti daun dihalaman masjid setiap hari?'
imam masjid, matanya berkaca-kaca. Ingat akan nenek itu.. Dan imam masjid berkata
'nenek itu bilang padaku saat itu.
'Tolong biarkan nenek memunguti daun yg berguguran. Nenek ini orang yang bodoh, tidak pandai agama, tidak banyak ilmu. Nenek tidak bisa apa apa. Apa yg bisa nenek lakukan untuk mengharap surganya Allah? Apa yg bisa nenek andalkan untuk bisa selamat dari siksa neraka? Nenek sedih dan sangat khawatir dengan keadaan nenek nanti. Apa yg bisa nenek banggakan? Nenek tidak punya apa apa
Jadi nenek memungut daun itu satu persatu. Setiap daun yg nenek pungut, nenek ucapkan shalawat pada rasulullah shalallahu alaihi wasalam, nenek ucapkan salam hormat nenek pada rasul àllah. Dengan amalan kecil ini nenek berharap. Nenek bisa melakukan sesuatu. Nenek ingin rasulullah sendiri yang datang menjemput nenek kelak, mengulurkan tangan pada nenek, lalu nenek Dituntunnya dan diantar masuk surgaNya'
apa yg km udah lakukan nan untuk rasulmu? Untuk nasibmu nanti?
No comments:
Post a Comment