Saya punya
teman namanya Ibrahim Alsayasena. Dia orang libanon tapi tinggal di Swedia. Dia
bisa kenal dengan saya karena kami satu asrama. Kami sering ngobrol dan cerita
tentang negara masing-masing, tukar cerita lucu, dan lain lain hingga kami
berdua jadi sobat dekat. Saking dekatnya, Sampai saya kenal dengan kakanya yang
tinggal di swedia, sama bapaknya juga. Karena klo mereka mau nelpon Ibrahim, Ibrahim
pinjam HP saya.
Saya pernah bilang ingin main ke Libanon. Dia udah ngajak saya kesana. Tapi oleh mamah saya tak diizinkan. Kata beliau 'jangan, libanon dekat izr4el takut kena peluru nyasar' -,-
Ibrahim bisa banyak bahasa. Inggris, Swedia, Arab fushah, sama Amiyyah, dan beberapa bahasa lain. Saya ngobrol sama dia pake bahasa Inggris.
Waktu itu saya bertanya. Bagaimana cara belajar banyak bahasa seperti itu?
Dia bilang
'belajar itu seperti makan ayam bakar. Kita ga bisa memakan ayam itu langsung semuanya, dan langsung kita telan, Tidak begitu. Tapi kita makan dimulai dari sayapnya yang kanan. Lalu pahanya, lalu dadanya. Hingga kita makan semuanya.
Begitu juga belajar. Jangan membebani diri terlalu banyak, nanti akhirnya hanya bisa sedikit. Tapi belajarlah sedikit-sedikit, supaya nantinya dapat ilmu banyak. Ibarat memakan ayam tadi.'
###
hikmahnya.
Kita begitu ga sabaran, karena ga sabaran itu. Kita jadi mendzalimi diri kita sendiri dengan melaksanakan target sekaligus sampai diri kita kepayahan.
Tuhan ga mungkin membebani kita dengan apa yang kita tidak mampu untuk menyelesaikannya, tapi sering, justru kita sendiri yang membebani diri sendiri dengan hal yang terlalu banyak. Pingin ini itu cepat terwujud, tanpa sabar menyelesaikannya satu persatu.
Kita pingin belajar sukses. Tapi pingin nyari pendamping hidup juga. Satu satu dulu lah. Belajar dulu yang benar. Lalu cari pasangan hidup. Klo dilakukan dalam waktu yang sama. Apa kita ga bikin galau diri kita sendiri?
Sederhananya. Klo kita mau berjalan. Jangan majukan kakinya bersamaan. Nanti jatoh. Tapi selangkah selangkah. Kaki kanan mengayun, baru kaki kiri.
Nah. Klo sudah paham, bahwa segala yang besar tidak perlu dikerjakan sekaligus. Kita bisa lebih rileks, santai dan efektif mengerjakan hal hal besar. Dengan memecahnya menjadi langkah-langkah kecil supaya kita mudah menyelesaikannya.
Jadi kawan kawan. Everything gonna be ok
Saya pernah bilang ingin main ke Libanon. Dia udah ngajak saya kesana. Tapi oleh mamah saya tak diizinkan. Kata beliau 'jangan, libanon dekat izr4el takut kena peluru nyasar' -,-
Ibrahim bisa banyak bahasa. Inggris, Swedia, Arab fushah, sama Amiyyah, dan beberapa bahasa lain. Saya ngobrol sama dia pake bahasa Inggris.
Waktu itu saya bertanya. Bagaimana cara belajar banyak bahasa seperti itu?
Dia bilang
'belajar itu seperti makan ayam bakar. Kita ga bisa memakan ayam itu langsung semuanya, dan langsung kita telan, Tidak begitu. Tapi kita makan dimulai dari sayapnya yang kanan. Lalu pahanya, lalu dadanya. Hingga kita makan semuanya.
Begitu juga belajar. Jangan membebani diri terlalu banyak, nanti akhirnya hanya bisa sedikit. Tapi belajarlah sedikit-sedikit, supaya nantinya dapat ilmu banyak. Ibarat memakan ayam tadi.'
###
hikmahnya.
Kita begitu ga sabaran, karena ga sabaran itu. Kita jadi mendzalimi diri kita sendiri dengan melaksanakan target sekaligus sampai diri kita kepayahan.
Tuhan ga mungkin membebani kita dengan apa yang kita tidak mampu untuk menyelesaikannya, tapi sering, justru kita sendiri yang membebani diri sendiri dengan hal yang terlalu banyak. Pingin ini itu cepat terwujud, tanpa sabar menyelesaikannya satu persatu.
Kita pingin belajar sukses. Tapi pingin nyari pendamping hidup juga. Satu satu dulu lah. Belajar dulu yang benar. Lalu cari pasangan hidup. Klo dilakukan dalam waktu yang sama. Apa kita ga bikin galau diri kita sendiri?
Sederhananya. Klo kita mau berjalan. Jangan majukan kakinya bersamaan. Nanti jatoh. Tapi selangkah selangkah. Kaki kanan mengayun, baru kaki kiri.
Nah. Klo sudah paham, bahwa segala yang besar tidak perlu dikerjakan sekaligus. Kita bisa lebih rileks, santai dan efektif mengerjakan hal hal besar. Dengan memecahnya menjadi langkah-langkah kecil supaya kita mudah menyelesaikannya.
Jadi kawan kawan. Everything gonna be ok
No comments:
Post a Comment