Thursday, 27 February 2014

Muhammadku Muhammadku

Pada hari Minggu yang cerah, tanggal 17 November 2013. Saya bertemu dengan pak Qiqi. Beliau Guru sosiologi saya di Pesantren. Setelah mengobrol sedikit, saya diajak untuk ikut ke kelas 4 Putri untuk kasih cerita ke adik-adik kelas saat pelajaran sosiologi.

Saat di depan kelas saya cerita tentang banyak hal. Pengalaman belajar di luar negri. Pengalaman sekolah di Darul Arqam. Pengalaman kuliah di Filsafat UI. Sampai seseorang bertanya tentang filsafat, lalu dia bertanya lagi. Apa gak takut jadi ngaco dan sesat jika belajar filsafat? Katanya. Inilah jawaban saya...

Kunci iman akan Islam ada di iman pada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam. Percayakah kita pada beliau? Saya percaya pada Muhammad. Beliau adalah fakta sejarah. Orang paling hebat, keren, dan so sweet yang pernah saya baca kisah hidupnya.

Ketika kecil Beliau seorang yatim piatu. beliau tak punya siapa-siapa dalam hidupnya. Temen temen di sini masih punya ayah ibu? Saya 22 tahun dan masih memiliki ayah dan ibu yang sayang pada saya. nah, nabi Muhammad ketika berumur 6 tahun sudah tidak memiliki siapa-siapa. Ayah meninggal sebelum beliau lahir. Ibu meninggal di saat ia masih muda belia. Dunia ini begitu sepi dan menyedihkan bagi Muhammad kecil. coba kita bayangkan, bagaimana klo kita jadi beliau? Tumbuh tanpa kasih sayang ayah dan ibu. Tumbuh dengan kesepian. Pasti hidup ini sedih sekali.


Ketika nabi Muhammad di Madinah beberapa puluh tahun kemudian. Ada seorang sahabat bertanya pada beliau. Ya rasulullah, siapakah yang mesti aku patuhi setelah Allah dan rasulNya. Apa jawaban rasulullah? Beliau menjawab. Ibumu. Ibumu. Ibumu. Kemudian ayahmu.

Coba bayangkan temen-temen. Jawaban beliau adalah ibu dan ayah. Padahal beliau yatim piatu. Beliau tak memiliki keduanya. Beliau tak seperti kita yang penuh mendapat kasih sayang kedua orang tua kita. tapi beliau tetap mengenang jasa ayah dan ibunya. So sweet sekali.

Oh Nabi Muhammad. Aku rindu. Aku rindu.

Beberapa adik kelas saya mengucurkan air mata. Saya pun mulai berkaca-kaca.

Nabi Muhammad untuk menyebarkan agama islam penuh dengan pengorbanan. Beliau pernah diboikot selama 3 tahun. keluarga Bani Hasyim, keluarga nabi Muhammad, tak diperbolehkan jual beli. Orang-orang dilarang menjual bahan makanan ke keluarga nabi Muhammad. 3 tahun itu adalah tahun kelaparan yang sangat dahsyat. Untuk menahan lapar, nabi Muhammad mengikat sebuah batu di perutnya. Untuk apa nabi Muhammad begitu sabar menghadapi itu semua? Untuk kita bisa beriman pada Allah selamat dari neraka dan masuk ke surga-Nya.

Nabi Muhammad pergi ke Thaif untuk berdakwah. Menawarkan keselamatan dunia dan akhirat, tapi apa yang ia dapat? Ia dilempari batu. Lutut dan kakinya berlumuran darah. Nabi Muhammad marah? Tidak. Beliau menangis di hadapan Allah mengadu akan kelemahannya dan memohonkan ampun bagi warga Thaif. “sesungguhnya aku mengharapkan dari keturunan mereka akan lahir orang-orang beriman” :’)

Nabi Muhammad disiksa, dicaci maki, dihina, bahkan diusir dari kampung halamannya. Beliau hijrah berjalan kaki dengan Abu bakar dari Mekkah ke Madinah. Kalian tahu? Mekkah dan Madinah itu sangat jauh. jaraknya 900 KM. Seperti dari Jakarta ke Surabaya. Jarak yang jauh itu beliau tempuh dengan berjalan kaki. Beliau dikejar oleh pembenci ajarannya. Beliau Sembunyi di gua. Ketika Abu Bakar ketakutan akan keselamatan jiwa mereka berdua. Nabi Muhammad bersabda. “laa takhaf wa laa tahzan. Innallaha ma’ana”

“sahabatku, janganlah kamu takut dan bersedih hati. Sesungguhnya Allah bersama kita”

Apa yang beliau lakukan dan perjuangkan. Semuanya untuk kita. beliau sangat mencintai kita bahkan sebelum kita lahir ke dunia. nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam ketika mendapat sakit sakaratul maut yang dahsyat. Beliau menangis. Apakah ummatku akan mendapat sakit seperti ini juga? Tanya beliau. Lalu ia meminta semua sakit sakratul maut ummatnya ditimpakan pada beliau.

Beliau sebelum meninggal dunia. apa yang beliau ucapkan? Ummatii. Ummatii. Ummati. Ummatku. Ummatku. Ummatku. Beliau mengkhawatirkan keselamatan kita. beliau sangat mencintai kita. yang ada dipikirannya adalah kita. ummatnya.

Saya nangis deh di depan kelas. Air mata berkucuran di depan santri perempuan Sambil lanjut bercerita.

Ada seorang Yahudi yang buta. Setiap hari Nabi Muhammad mengunjunginya untuk menyapa dan mengajak orang Yahudi itu mengobrol. Nabi Muhammad menyuapinya makanan dengan ramah dan penuh kasih sayang. Orang Yahudi itu amat mencintai orang yang selalu menemaninya tersebut. Yahudi yang buta tersebut tidak tahu bahwa yang datang setiap hari adalah Muhammad.

Ketika nabi Muhammad meninggal. Yahudi buta itu mendengar kabar wafatnya nabi Muhammad. Dia memaki-maki Muhammad. Mencelanya habis-habisan. Bersyukur akan wafatnya nabi Muhammad.

Beberapa hari yahudi itu tak dikunjungi orang yang biasa datang padannya. Ia jadi rindu dan bertanya. Kemana perginya orang yang ramah dan baik itu? datanglah Abu Bakar mengunjungi sang yahudi Buta tersebut. menyapa dan menyuapi yahudi buta itu makan. Yahudi itu menyadari bahwa Abu Bakar bukan orang yang selama ini datang. Yahudi bertanya pada Abu Bakar. Siapakah gerangan yang selalu mengunjungi saya? kemana dia sekarang pergi?

Abu Bakar menjawab. Yang selama ini datang padamu, Beliau telah meninggal. Beliau adalah Muhammad Shalallahu alaihi wa salam. Yahudi Buta itu luar biasa kaget lalu menangis. Abu Bakar menangis. Dan saya yang menceritakan kisahnya di depan adik-adik kelas saya pun ikut menangis.

Muhammadku
Muhammadku.
Dengarlah seruanku.
Aku rindu
aku rindu.
Padamu
Muhammadku

Temen-temen. Jika kalian menghadapi kesulitan dalam belajar. Kesulitan dalam hidup. Lakukanlah untuk beliau. Lakukanlah demi beliau. Beliau amat mencintai kita. beliau amat menyayangi kita. buatlah beliau bangga. Berprestasilah untuk Muhammad. Beliau telah banyak berkorban untuk kita. saatnya kita berjuang mati-matian dalam kebaikan sebagai ummatnya.

Saya kuliah di filsafat. Mau ada pemikiran tentang apapun. Saya tetap teguh dengan agama saya. Islam. karena saya cinta nabi Muhammad. Karena saya percaya beliau. Beliau menyeru untuk beriman pada Allah yang maha esa. Maka saya iman dan percaya.

Saya tutup sharing saya dengan doa. Semoga temen-temen betah di Darul Arqam. Belajar yang giat ya. Buatlah nabi Muhammad bangga dengan prestasi dan kebaikan kita :)






No comments:

Post a Comment