He who hesitates is lost
by Ginan Aulia Rahman on Thursday, March 17, 2011 at 10:28pm ·
Keyakinan itu darimana datangnya? Pasti keyakinan itu harus diusahakan. maksud saya keyakinan itu adalah kata kerja juga. Sama seperti lari, sama seperti berenang, sama seperti tidur. Ya, Keyakinan itu mesti dilakukan. Yakin yakin yakin. Berani memilih dengan alas an yang kuat, lalu yakin dengan yang dipilih itu
Saya ingin menjadi org yg yakin, ingin sekali. saya pun bersila lalu memejamkan mata, Menarik nafas yang dalam, menenangkan hati kemudian Saya berpikir, adakah orang yang tidak yakin dan ragu ragu itu berhasil? Saya coba cari di ingatan saya. Saya sudah berusaha keras untuk mencari, Tapi Saya tak menemukannya.
Saya ingat nabi Muhammad SAW yang paling berhasil dunia akhirat. Apa mungkin dia bisa berhasil didasarkan dari sebuah keraguan? Tidak mungkin!. Tentu saja tidak mungkin!. Mana mungkin beliau bisa tahan bersabar begitu hebatnya dengan ejekan kafir quraisy, dilempari kotoran, dibilang gila, bahkan diusir. Mana mungkin beliau bisa bersabar dengan lemparan batu banu thaif? Mana mungkin bisa bersabar dengan hal hal yang begitu besar tanpa sebuah keyakinan yang kokoh membaja?. Pasti Beliau yakin kepada Allah, beliau menyebarkan agamanya dengan keyakinan, beliau percaya dengan apa yang dilakukannya dan janji Tuhannya, tanpa keraguan sedikutpun. Hingga akhirnya pengaruh beliau tak sirna sampai sekarang.
Saya ingat ummar bin al-khatab RA.. beliaulah yang saya tahu kuat sekali dengan keyakinannya. Beliau yang keras kepala, keukeuh, dan gigih. Jika ummar menghendaki sesuatu, ummar akan mengerahkan segala daya upayanya untuk sesuatu itu tercapai. Beliau tegas, kuat pendirian, lempeng. Ummar bin khatab kata hatinya itu pasti, sama pastinya seperti 1 ditambah satu sama dengan dua. Beliau itu Al-faruq, pembeda, karena kejelasan kata hatinya yang sangat jelas, jelas sekali mana yang benar dan mana yang melenceng. Tak ada keraguan dan hal yang syubhat dihatinya.
Jika saya ingat ummar RA, Saya jd ingat pribahasa “fact is stubbhorn thing, and to break it, we must more stubbhorn from it”. “kenyataan adalah sesuatu yang keras kepala, dan untuk menghancurkan kenyataan, kita harus lebih keras kepala dari kenyataan itu”. Dan beliaulah ummar bin khatab. Hidup 27 tahun dalam kegelapan, termasuk orang yang ‘terlambat’ masuk islam disbanding shahabat yang lain, di tahun 6 kenabian nabi Muhammad SAW. itu adalah sebuah kenyataan, tapi hanya dengan waktu singkat saja beliau jadi yang terbaik. Itu karena keberaniannya, keyakinannya, dan hidayah Allah tentu saja.
Saya ingat nabi Nuh AS. Apa yang membuat beliau sabar menghadapi kaumnya? Berdakwah siang dan malam, tapi hanya sedikit yang menjawab dakwahnya. Ketika nabi Nuh berdakwah dan berdoa untuk pengampunan qaumnya. Mereka menutung telinga mereka, dan wajah mereka dengan baju mereke, sombongnya minta ampun!. Nabi Nuh berdakwah dengan sembunyi sembunyi, tak banyak pengkiut. Kemudian dengan terang terangan, tak banyak yang menjawab juga. Lalu beliau berdakwah sembunyi dan terang terangan siang dan malam, terus sampai habis umurnya. Apakah yang menggerakan nabi nuh sekian hebatnya? Saya terdiam, dan hati saya menjawab. “keyakinan!”
Lalu saya teringat jenghis khan. Saya sempat membaca tentang dia. seorang mongol yang awalnya seorang pecundang. Diumur 20 tahun dia terseok seok kabur kesana kemari kabur dari peperangan. Tapi beberapa tahun kemudian bangkit dengan kekuatan raksasa, pasukan yang dia pimpin menjadi besar tak terbendung. Hampir setengah dunia dia luluh lantakkan dengan kekuatan militer yang dahsyat! Terlepas dari kekejaman dan keburukannya, jenghis khan berhasil dengan apa yang diyakininya dan ditujunya, dia menganggap apa yang dilakukannya mendapat dukungan dari langit.
Keyakinan itu penting, keyakinanlah yang membuat seseorang mampu bertahan. Orang yang yakin pasti mendapat apa yang diyakininya. sesuatu yang diyakininya dengan kuat kuat, itulah yang akan mewujud di kehidupannya. Terlepas pada keyakinan apapun itu. Ada org yang yakin pada yesus, jehowah, yahwe, alam semesta, the secret, law of attraction, ada yang yakin dengan amal usaha dan kecerdasannya sendiri yang mampu menyelamatkannya, ada yang yakin pada batu dan kuburan yang membawa keberkahan. Dan masih banyak keyakinan lagi. Tapi sebagai muslim yang aqidahnya bersih, tentu kita yakin bahwa keyakinan itu termasuk objek hisab Allah SWT. Siapa yang musyrik (melenceng keyakinannya) Allah yang akan menyiksa dengan pedih.
Semua orang boleh yakin pada apa saja, tapi Allah berhak menyiksanya apabila keyakinannya salah. yang jelas, saya jadi yakin bahwa keyakinan itu sangat penting sekali. Ada peraturan jelas yang berlaku pada siapa saja di dunia ini. Siapa yang yakin dia akan dapat apa yang diyakininya. Dan siapa yang ragu ragu ia akan gamang dan tak dapat sama sekali, Who he hesitates is lost.
Agama yang saya peluk, islam. mengajarkan saya untuk yakin itu. Keyakinan adalah asas dari agama saya. Maka keyakinan saya harus kuat dan benar benar kuat amat kuat sekali. Dalam hati saya jangan ada raib, syak, ragu, kelabilan dan ketidak jelasan. Yakin bahwa hanya Allahlah Tuhan satu satunya, dan Muhammad adalah utusanNya. Syahadat adalah keyakinan. Dan saya harus yakin bahwa apapun yang menghadang saya. Berarti itu dari Allah, oleh Allah dan karena Allah. Saya harus melakukan apapun dengan baik dan mengerahkan segala kemampuan yang saya punya.
Hilanglah keraguan dari hati saya!! Hilanglah!! Allah berfirman di surat Al-imran ayat 139
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman (yakin dengan keyakinan yang seyakin yakinnya dan semurni murninya)..
No comments:
Post a Comment