Ragu.. Sepertinya tak perlu
by Ginan Aulia Rahman on Saturday, September 17, 2011 at 3:11am ·
Tak mungkin beliau mengubah bangsa arab yang kehancuranya akut. Mengubur anak perempuan, jangankan minum, mereka mandi pakai khamar. Perang setiap hari sampai 40 tahun hanya karena taruhan pacuan kuda. Hanya waktu singkat, 23 tahun, semua berubah. Arab jadi bangsa baru, seolah2 turun dari langit. Menggemparkan persia dan byzantium yg tirani, mengubahnya jadi daulah islam yang adil dan makmur dalam lindungan ilahi. Pasti keberhasilan itu semua dipondasikan keyakinan super besar.
Mustahil nabi musa AS dgn israel selamat dari fir'aun. Dikejar diburu, dengan kendaraan cepat, sedangkan nabi musa dan bani israil berjalan kaki, tak akan terbelah lautan, takan tenggelam fir'aun. Klo nabi musa and others kabur berlandaskan kegalauan dan keraguan.
Edison, dia menemukan lampu bukan dengan 'tidak sengaja'. Tapi dengan kesungguhan, kerja keras dan semangat edan yang berlandaskan keyakinan. 'kita bisa membaca dan melihat dengan terang dimalam hari dengan lampu yang akan saya temukan'. 900 kali dzat dicoba untuk filamen lampu itu gagal. Dia Masih saja mencoba. Wartawan datang 'ente kenapa sih? Keras kepala banget! Kamu sudah gagal 900 kali'. Karena keyakinan edan itu dia menjawab 'gagal? saya itu berhasil mengetahui 900 bahan yg tidak cocok dipakai filamen lampu'
Columbus, tak akan menemukan benua amerika, klo ia ragu akan sampai ke india. Walau sebenarnya agak lucu, dia menemukan benua itu tidak sengaja alias nyasar, tapi pasti dia mengawali berlayar tidak dengan keraguan.
Ragu
ragu
ragu
sepertinya tidak perlu.
Pegang erat mimpimu kawan, pegang erat!
Kuatkan hati dan janganlah kau ragu, takkan ada yg hentikan langkahmu...
No comments:
Post a Comment