Sunday, 22 April 2012

double DS

double DS

by Ginan Aulia Rahman on Sunday, September 12, 2010 at 8:11am ·
tak ada perbedaan sebenernya. muamalah dan ibadah. muamalah juga sebenernya ibadah. asal diniatkan untuk Allah SWT.

maksud saya , kegiatan hidup sehari hari itu ibadah juga, apapun itu, makan, minum, mandi, memberi makan pada orang miskin dan lain sebagainya, semuanya itu yang kita lakukan sehari hari sebenarnya ibadah.

kita mengenal istilah hablu minannas kebaikan yang berhubungan secara horizontal atau sosial terhadap orang lain,, dan hablu minallah kebaikan kepada Allah melalui ritual ritual ibadah mahdhoh.

kedua itu dianggap berbeda, padahal subtansinya sama, ibadah ibadah juga. disini tidak dituntut untuk menyeimbangkan antara hablu minannas dan hablu minallah. tapi kita harus memperkuat keduanya. sama sama berada di depan dalam amalan kita selama hidup.

jadi dalam islam tak dikenal mekanisme persilangan vertikal dan horizontal. semuanya sama dan berdampak satu sama yang lain, dalam islam memperdalam itu berarti memperluas dan memperluas itu berarti memperdalam. ibadah pada Allah berarti kita berbuat baik pada manusia. berbuat baik pada manusia berarti kita beribadah pada Allah.

dulu saya pernah menyampaikan tentang ini di masjid Aliyah Ma'had Darul Arqam. saya mengenalkan konsep saya tentang adanya double DS. apa itu double DS? DS  dampak spiritual, dan DS dampak sosial.

dalam rukun islam kita. syahadat, sholat, puasa, zakat dan naik haji. ini semua amalan spiritual jika dilakukan dengan benar akan menghasilakan dampak secara sosial.

 amalan kita yang mahdhah berdampak pada yang ghair mahdhah. sebaliknya juga. amalan yang ghair mahdhah
 berdampak pada amalan yang mahdhah


syahadat adalah persaksian kita pada Allah Ta'ala, persaksian bahwa nabi muhammad adalah utusan Allah. persaksian ini memiliki dampak sosial tentu saja. apa dampak sosialnya? dengan kita percaya bahwa alam ini diciptakan Allah, manusia ada dicipta oleh Allah, segala itu milik-Nya dan Allah adalah Tuhan kita. maka ada sebuah keharusan kita berbuat baik pada makhluq-Nya. menyayangi manusia karena manusia itu makhluq Allah. tidak menyakiti, tidak merusaknya, menghina menjatuhkannya. melainkan harus menyayangi sesama manusia. jika makna dari syahadat ini kita resapi maka dampak sosial yang kita miliki adalah kecintaan pada semua makhluq dan keinginan untuk menjaga dan memakmurkannya semua. bila dampak sosial ini tak ada maka ada yang harus di pertanyakan dengan syahadat kita, berarti pemaknaannya belum meresap kedalam kehidupan kita

sholat berdampak sosial, tanha anil fahsya'i wal munkar. mampu menahan hal hal yang keji dan munkar dalam kehidupan sendiri dan  bersosial. orang yang sholat haruslah baik secara pikiran, kata, dan laku.

kepekaan memberi harus dimiliki orang orang yang menunaikan sholat. dalam surat al maa'un Allah berfirman
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
Itulah orang yang menghardik anak yatim
dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
orang-orang yang berbuat ria.
dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

klo kita telaah. sholat ini nyempil diantara amalan amalan sosial. menagapa? karena sholat adalah tool untuk meningkatkan kepekaan sosial. celaka bagi orang yang sholat, yaitu orang yang shalatnya lalai. klo saya memaknai lalai itu adalah orang yang tidak meng-follow up sholatnya dengan kegiatan amal sosial dan tidak mau meberikan hal yang berguna. klo pun beramal ia riya. maka celakalah orang yang sholat tapi seperi itu. apa untungnya dari sholatnya? maka celaka, dia celaka!!

shaum berdampak sosial.. tentu saja, shaum tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tapi juga menahan amarah, perkataaan buruk, ghibah, fitnah. dan dengan lapar dan dahaga saat kita berpuasa, kita menjadi tahu apa yang dirasakan kaum fakir dan miskin. shaum menumbuhkan kepekaan kita untuk berbagi. dengan menjaga perkataan dan pikiran kita agar positif, kita menjalin hubungan baik dengan orang orang disekeliling kita.

zakat berdampak sosial, ini sangat jelas sekali. zakat itu harta yang dikeluarkan muslim. tidak hanya menuntaskan kemiskinan, karena pemberian zakat tidak hanya diperuntukan orang miskin, tapi penyeimbangan ekonomi semua penduduk muka bumi. ada 8 golongan orang yang berhak menerima zakat. fakir, miskin, gharim, sabilillah, musafir, amil, muallaf, riqab. keren kan? maka zakatlah!!

haji berdampak sosial, kita di masjidil haram bertemu dengan orang dari berbagai pelosok dunia. dalam perjalanan pun kita bersama orang orang  kan. tentu ini menimbulkan kesadaran, bahwa kita benar benar tidak sendirian di dunia ini. ada banyak orang, sungguh ada banyak orang di hidup ini. maka sepulang haji, kesadaran sosial harus lebih peka dan mampu berbuat banyak terhadap masalah masalah orang lain

itulah amalan mahdhah yang berdampak sosial, berdampak pada amalan ghair mahdhah. amalan ghair mahdhoh juga memiliki dampak spiritual.. simaklah

mencari ilmu adalah amalan ghair mahdhah, amalan sosial juga, karena mencari ilmu kita memerlukan orang lain, saling berbagi ilmu, saling sharing info dan hal hal lain.. dengan ilmu yang bertambah, kesadaran spirutal, keimanan dan kehangatan/kekhusyuan saat kita beribadah akan meningkat.

berbagi juga akan melapangkan hati, ibadah kita akan terasa enak dan menenangkan. apapun perbuatan baik akan membuat ibadah kita tambah lezat. keimanan memenuhi dada dan akhirnya kita menjadi bahagia walau papaun yang terjadi. wa laa khaufun 'alaihim wa laa hum yahzanuun. tidak ada ketakutan dan kesedihan bagi yang selalu iman dan berbagi.

amalan apapun selama itu baik, itu akan memperindah kegiatan ritual spiritual kita.

jadi amalan spiritual, amalan sosial, itu memperkuat satu sama lalin. maka kita harus mengokohkannya dengan baik. klo amalan spiritual tak memiliki dampak sosial, berarti ada yang salah dengan amalan spiritual kita. begitu juga, klo kita melakukan amalan sosial, tapi tak memperindah ibadah kita, maka ada yang salah dengan apa yang kita perbuat. maka satu hal yang mesti kita lakukan. evaluasi!!

waktu saya menyampaikan ini di depan teman teman di atas mimbar.. semua bengong.. ga tau ngerti atau engga. atau karena retorika saya yang jelek.. ini hanya pemikiran saya. tak tahu benar atau salah. hanya Allah yang tahu. klo ini benar semoga tak menjadi kemunafikan saya, saya bisa mengamalkan yang baik.. klo ini salah, Allah maha pembimbing hamba-hambaNya

No comments:

Post a Comment