Dignity
by Ginan Aulia Rahman on Wednesday, August 10, 2011 at 4:37pm ·
Harga diri kesatria.
Betapa tidak pentingnya apa yang kamu miliki. Yang paling penting, berapa mahal harga dirimu.
Ada 2 class di di dunia ini. Givers atau receivers. Pemberi atau penerima.
Tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah. Rasulullah bersabda.
Self respect. Seberapa besar kamu menghormati diri sendiri. Korupsi, berbuat licik, berbuat rendah, kemalasan dan kebodohan. Berarti kamu sudah mendorong jatuh diri kamu dari ahsanu taqwiem menuju asfala saafiliin.
Menghormati diri dengan melakukan kebaikan agung, membuat karya, master piece. Bekerja. Dengan hanya bekerja keras kita bisa bertemu Allah. Dengan bekerja Tuhan serasa nyata. Siapa yg rindu dengan Tuhannya, maka bekerja keraslah. Allah mencintai orang yang berbuat baik
Siapa lagi yg akan menghormati dirimu selain dirimu?
Yang meninggikan derajatmu dihadapan Allah adalah ketaqwaan.
Yang meninggikan derajatmu disisi manusia adalah keyakinan diri dan ilmu.
Seberapa berharga dirimu bagi org lain? Seberapa bermanfaatnya? Seberapa vitalnya?
Apakah kamu manusia yg wajib? Yg apabila kamu ada, maka banyak orang mendapatkan kesejahteraan yang besar. Dan bila km tiada, orang2 akan menangisi ketiadaanmu, merindukan kehadiranmu disisi mereka.
Manusia sunnah. Manusia yg keberadaannya memberi kebergunaan, kebermanfaatan. Dan ketika ia tiada, manusia merasa kehilangan.
Manusia mubah. Wujudihi ka adamihi.. Ada dan tiada dia pun sama saja. Tak didambakan dan dirindukan. Numpang duduk dan ngaheurinan dunya.
Manusia makruh.. Ketiadaannya lebih diharapkan daripada keberadaannya.
Manusia haram. Manusia yg dilaknat laknat, disumpahi, dibuang dari masyarakat.
Selalu belajar. Orang yg selalu belajar akan selalu berjiwa muda berapapun umur dia. Dia akan berkembang menjadi orang yang powerful dan mahal harganya, bahkan tak terbeli.
Orang yang berbaik hati pada banyak orang. Dia memiliki keberlimpahan di alam semesta. Rezqi dia mengalir tiada kenal waktu, kondisi, situasi. Blessing in disguise, min haitsu laa yahtasib. Dapat nikmat terus dari tempat yang dikira kira. Karena yg dia punya adalah energi. Materi yg sudah terlepas keterkurungannya maka terkonversi menjadi barakah. Barakah membuat sedikit menjadi melimpah. Yg under quality jadi super high quality.
Pembersihan diri...
dari harta yang haram. Mengembalikan uang seratus rupiah yg bukan milik kita lebih baik daripada menyedekahkan emas berkarung karung.
Dari dosa dan kesalahan. Mengakui kesalahan kesalahan. Confessing a sin is half redresed. Mengakui dosa berarti telah memperbaiki separuhnya. Lalu Bertaubat dengan keinginan kuat untuk berhijrah ke keadaan yang lebih kontras kebaikannya.
Membersihkan hati.. Dari niat2 yg sepele, dari kesombongan dan iri dengki. Maafkan semua orang tanpa terkecuali. Berikan doa bagi semua penduduk bumi, saudara muslim, hewan, tumbuhan.
Purity. Keikhlasan. Kejernihan. Kesucian.
Pejamkan mata dan menyatu dengan alam. Rasakan nafas yang dalam dan keheningan. Konsentrasi dan relaksasi tingkat tinggi sampai mendapat cosmos orgasm.
Kamu bukan lagi ordinary person sekarang. Melainkan kesatria bercahaya.
Betapa tidak pentingnya apa yang kamu miliki. Yang paling penting, berapa mahal harga dirimu.
Ada 2 class di di dunia ini. Givers atau receivers. Pemberi atau penerima.
Tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah. Rasulullah bersabda.
Self respect. Seberapa besar kamu menghormati diri sendiri. Korupsi, berbuat licik, berbuat rendah, kemalasan dan kebodohan. Berarti kamu sudah mendorong jatuh diri kamu dari ahsanu taqwiem menuju asfala saafiliin.
Menghormati diri dengan melakukan kebaikan agung, membuat karya, master piece. Bekerja. Dengan hanya bekerja keras kita bisa bertemu Allah. Dengan bekerja Tuhan serasa nyata. Siapa yg rindu dengan Tuhannya, maka bekerja keraslah. Allah mencintai orang yang berbuat baik
Siapa lagi yg akan menghormati dirimu selain dirimu?
Yang meninggikan derajatmu dihadapan Allah adalah ketaqwaan.
Yang meninggikan derajatmu disisi manusia adalah keyakinan diri dan ilmu.
Seberapa berharga dirimu bagi org lain? Seberapa bermanfaatnya? Seberapa vitalnya?
Apakah kamu manusia yg wajib? Yg apabila kamu ada, maka banyak orang mendapatkan kesejahteraan yang besar. Dan bila km tiada, orang2 akan menangisi ketiadaanmu, merindukan kehadiranmu disisi mereka.
Manusia sunnah. Manusia yg keberadaannya memberi kebergunaan, kebermanfaatan. Dan ketika ia tiada, manusia merasa kehilangan.
Manusia mubah. Wujudihi ka adamihi.. Ada dan tiada dia pun sama saja. Tak didambakan dan dirindukan. Numpang duduk dan ngaheurinan dunya.
Manusia makruh.. Ketiadaannya lebih diharapkan daripada keberadaannya.
Manusia haram. Manusia yg dilaknat laknat, disumpahi, dibuang dari masyarakat.
Selalu belajar. Orang yg selalu belajar akan selalu berjiwa muda berapapun umur dia. Dia akan berkembang menjadi orang yang powerful dan mahal harganya, bahkan tak terbeli.
Orang yang berbaik hati pada banyak orang. Dia memiliki keberlimpahan di alam semesta. Rezqi dia mengalir tiada kenal waktu, kondisi, situasi. Blessing in disguise, min haitsu laa yahtasib. Dapat nikmat terus dari tempat yang dikira kira. Karena yg dia punya adalah energi. Materi yg sudah terlepas keterkurungannya maka terkonversi menjadi barakah. Barakah membuat sedikit menjadi melimpah. Yg under quality jadi super high quality.
Pembersihan diri...
dari harta yang haram. Mengembalikan uang seratus rupiah yg bukan milik kita lebih baik daripada menyedekahkan emas berkarung karung.
Dari dosa dan kesalahan. Mengakui kesalahan kesalahan. Confessing a sin is half redresed. Mengakui dosa berarti telah memperbaiki separuhnya. Lalu Bertaubat dengan keinginan kuat untuk berhijrah ke keadaan yang lebih kontras kebaikannya.
Membersihkan hati.. Dari niat2 yg sepele, dari kesombongan dan iri dengki. Maafkan semua orang tanpa terkecuali. Berikan doa bagi semua penduduk bumi, saudara muslim, hewan, tumbuhan.
Purity. Keikhlasan. Kejernihan. Kesucian.
Pejamkan mata dan menyatu dengan alam. Rasakan nafas yang dalam dan keheningan. Konsentrasi dan relaksasi tingkat tinggi sampai mendapat cosmos orgasm.
Kamu bukan lagi ordinary person sekarang. Melainkan kesatria bercahaya.
No comments:
Post a Comment