Aku ingin ada banyak pelangi di mataku
by Ginan Aulia Rahman on Saturday, October 8, 2011 at 4:45am ·
Entah hatiku ini apa. Oh kok dia sulit terharu, apakah sudah jadi batu?
Ti.. Kenapa kamu tidak mau banyak menangis? Ketika keadaanmu begitu sangat menyedihkan. Ketika kegalauan mengikuti, sering juga mengejarmu. Kenapa kau tak keluarkan air mata?
Apa masih kamu belum tahu, hakikat kerugian yang kamu alami? Harta haqiqi yang selalu berkurang setiap hari, umurmu.
Dengan sesuatu yg setiap hari menumpuk, dosamu
kenapa kamu mudah sekali tersenyum oleh kesenangan palsu. Betapa menyedihkannya hidupmu tapi kamu tidak sedih. Kamu mulai gila, kamu mulai abnormal. Kamu mulai tak mengerti apa itu bahagia, apa itu sedih, apa itu haru dan cemburu. Kamu mulai kotor, mulai tak jernih, mulai tak tahu diri. Harus bagaimana berekspresi, harus bagimana merespon hal2 diluar diri.
Mengapa sulit menangis? Ketika semua hal perlu kamu tangisi? Sudah keringkah air matamu? Sudah hilangkah kelembutanmu?
Mungkin tak akan ada lagi pelangi dimatamu. Ketika kemarau melanda hatimu.
Mengapa kau tak melepas kebingungan dengan menangis saja? Mengapa kau tak hancurkan ganasnya galau dengan air mata? Mengapa?
Aku ingin banyak pelangi dimataku
Ti.. Kenapa kamu tidak mau banyak menangis? Ketika keadaanmu begitu sangat menyedihkan. Ketika kegalauan mengikuti, sering juga mengejarmu. Kenapa kau tak keluarkan air mata?
Apa masih kamu belum tahu, hakikat kerugian yang kamu alami? Harta haqiqi yang selalu berkurang setiap hari, umurmu.
Dengan sesuatu yg setiap hari menumpuk, dosamu
kenapa kamu mudah sekali tersenyum oleh kesenangan palsu. Betapa menyedihkannya hidupmu tapi kamu tidak sedih. Kamu mulai gila, kamu mulai abnormal. Kamu mulai tak mengerti apa itu bahagia, apa itu sedih, apa itu haru dan cemburu. Kamu mulai kotor, mulai tak jernih, mulai tak tahu diri. Harus bagaimana berekspresi, harus bagimana merespon hal2 diluar diri.
Mengapa sulit menangis? Ketika semua hal perlu kamu tangisi? Sudah keringkah air matamu? Sudah hilangkah kelembutanmu?
Mungkin tak akan ada lagi pelangi dimatamu. Ketika kemarau melanda hatimu.
Mengapa kau tak melepas kebingungan dengan menangis saja? Mengapa kau tak hancurkan ganasnya galau dengan air mata? Mengapa?
Aku ingin banyak pelangi dimataku
No comments:
Post a Comment