Tuesday, 31 March 2015

Cabang Iman Kedelapan Iman Pada Hari Berkumpul Manusia Setelah Hari Kebangkitan

Akan datang hari
Mulut dikunci
Kata tak ada lagi

Akan tiba masa
Tak ada suara
Dari mulut kita

Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya

Tidak tahu kita
Bila harinya
Tanggung jawab tiba

Bait-bait tersebut adalah lirik lagu karya Taufik Ismail dan dinyanyikan oleh Chrisye. Sebuah gambaran hari berkumpul seluruh manusia di padang Mahsyar terinspirasi dari Surat Yasin ayat 65
“Pada hari ini kami tutup mulut mereka, tangan mereka akan berkata kepada kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”

Kita akan berkumpul di hadapan Allah mempertanggungjawabkan seluruh perbuatan kita. Kita tak bisa berbohong, mulut kita akan terkunci. Seluruh bagian tubuh kita akan berbicara tentang apa yang mereka lakukan. Kita tak bisa mengelak dan membela diri.


“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihatnya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat(balasan)nya pula”(Az-Zalzalah 7-8)

Kebaikan kita akan Allah perlihatkan secara detail, bahkan sampai yang terkecil sekalipun tak akan luput. Begitu pula kejahatan dan keburukan akan Allah perlihatkan secara gamblang dan rinci. Kita hanya bisa membenci diri, mengapa selagi hidup tak sungguh-sungguh menjaga suci?
Mengerikan. Sungguh mengerikan. Membayangkan pengadilan akhir membuat kita takut setengah mati. Maka mulailah dari sekarang melakukan kebaikan tiada henti. Isilah waktu dengan ibadah setulus hati. Bersedekahlah sebisa mungkin. Rasulullah bersabda “selamatkanlah dirimu dari neraka walau dengan sebutir kurma”

Jangan pernah sia-siakan kesempatan berbuat baik sekecil apapun, karena kita akan melihatnya kelak di akhirat. Justru amalan kecil dan sederhana inilah yang akan menjadi penolong diri. Dalam setiap perbuatan sederhana tak ada pamrih dan tak ada hasrat ingin dipuji. Amalan kecil biasanya tulus dari hati.
Hari perhitungan dan pembalasan adalah hari yang penuh penyesalan. Jangankan orang banyak dosa, bahkan orang yang baik amalnya pun akan menyesal. Mereka akan menyesali mengapa dulu di dunia tak sungguh-sungguh berbuat baik. Mengapa dulu tak secara total menebar manfaat dan mengejar ridho Allah. Kalaulah dulu dia lebih baik dalam mengerjakan amal dan usaha, maka nasibnya akan lebih baik di alam baqa. Tapi semua telah usai dan selesai. Lembaran kertas amal telah kering dari tinta. Semua amalan baik dan buruk sudah tercatat secara sempurna.

Coba renungkan, apa yang sering kita pinta dari Allah? Kebaikan dunia atau kebaikan akhirat? Menangis untuk mendapatkan kebaikan dunia amatlah sepele. Rasulullah pernah bersabda. Perumpamaan dunia dan akhirat ibarat kita mencelupkan jari kita ke samudra kemudian menariknya. Air yang menetes dari jari kita adalah dunia dan samudra adalah akhirat. Menangislah untuk keselamatan dan kebahagiaan di akhirat. Memohonlah agar Allah memberikan yang terbaik untuk akhirat kita.

“Barang siapa meminta jannah (surga) kepada Allah Subhanahu wata’ala tiga kali, jannah akan berkata, ‘Ya Allah, masukkan dia ke dalam jannah!’ Barang siapa meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wata’ala dari neraka, neraka pun berkata, ‘Ya Allah, lindungilah dia dari neraka!’.”(HR. at- Tirmidzi no. 2572)


No comments:

Post a Comment