Sunday, 22 April 2012

Berbuat..

Berbuat..

by Ginan Aulia Rahman on Sunday, April 17, 2011 at 12:41am ·
Hdp ini tidak bisa lepas dari kata kerja. Bangun, mandi, makan, belajar, ol, chating, baca, tidur.. Segala macam. Setiap detiknya kita berbuat, tp kadang kita tidak sadar klo kita berbuat.

berbuat itu berarti melepaskan aksi.. Maka dengan sangat pasti kita mendapat reaksi. Aksi akan menjadi sebab, reaksi akan membuat akibat.

Kadang kita suka buat sepele tentang sebab akibat, jangan kira hanya perbuatan besar saja yang membuat akibat akibat besar. Hal kecil lebih sering mengbuat hal besir.

Mungkin ketika kita buang sampah pada tempatnya kita jadi bisa keliling dunia. Mungkin saja.

Mungkin karena kamu tidak mau merusak pemandangan indah bagi org lain dengan kamu menahan diri untuk mengupil hidungmu didepan org lain itu bisa membuat kamu jd milyuner mendadak.. Siapa tahu? Hidup ini selalu tidak logis kadang kadang, tapi mungkin saja kan?

Inti dari kehidupan dan kematian adalah kualitas amal. Kebaikan produk dari lidah, tangan, mata, hati, pikiran, kaki, pendengaran, segala yg kita punya..

Setiap hal itu memiliki cara terbaik untuk dilakukan, kata rasulullah. Dan sembelihlah hewan kurbanmu dengan baik, menajamkan pisaunya dan menyembelih tepat diurat darahnya.
Renungkan, bila untuk membuat mati hewan saja kita mesti melakukan dengan baik, lalu mengapa dalam hal hal yg lain kita tidak melakukan dengan anggun, good manner, and goldens way?

Lipatlah baju, bereskan lemarimu. Mungkin tak ada yg lihat isi lemari yg berantakan lemarimu, tp apa salahnya bereskan itu? Apa salahnya berbuat baik untuk lemari, kamu bershadaqah padanya dgn membereskannya.

Lipatlah selimutmu, buanglah bungkus indomie pada tempat sampah, tersenyum lah pada temanmu, saudaramu. Jangan tempelkan permen karet ke kolong meja, kamu telah dzalim pada mereka!! Pada permen karet dan meja! Kamu sudah mengunyah dia dengan kejam.. Sebenernya yg kejam bukan karena kamu mengunyah, tp karena bau mulutmu itu.. Setelah kejam seperti itu kamu dzalimi meja? Kamu taruh dia dengan semena mena? Bungkuslah permen karet itu dengan sobekan kertas kecil lalu buanglah dia dengan ucapan terimakasih dan basmalah ketempat sampah, dan permen itu akan tersenyum.

Selalu ada cara yg terbaik dalam melakukan sesuatu. Selalu ada hal yg baik yang bisa mengisi hidup kita. Apapun itu..

Iman itu dimulai dari menghindarkan duri dijalan, dan paling tinggi kalimat laa ilaaha illa Allah..

No comments:

Post a Comment